Selasa, 24 Mei 2016

MEMFASILITASI PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK

MEMFASILITASI PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK MENGGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK

Lembaga pendidikan adalah salah satu sarana yang dapat mengantarkan proses pendidikan kegerbang tujuan yang diinginkan oleh pelaku pendidik. Oleh karena itu dalam proses pendidikan diperlukan sebuah lembaga yang diatur dalam sebuah menejemen untuk menghantarkan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Namun lembaga pendidikan bukan tujuan pendidikan, ia hanya merupakan sarana yang dibutuhkan dalam proses pendidikan untuk mempermudah proses pendidikan yang sesuai harapan.
Dan dalam proses pendidikan pun amat sangat dibutuhkan juga pembiayaan dan sarana prasarana pendidikan bagian dari rumpun manajemen pendidikan yang harus dilaksanakan sesuai dengan tatalaksana pendidikan. System pendidikan memerlukan pelaksanaan yang profesioanal, diantaranya bagaimana cara menggali sumber dana untuk membiayai sarana semisal pembangunan sarana fifik dan prasarana pendidikan lainnya semisal biaya peningkatan mutu pendidikan. Dengan menatalaksana baik dan benar maka akan didapatkan hasil maksimaldari sejumlah anak didikdi lembaga pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.


            Berdasarkan 2 (dua) firman Allah SWT :
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# šcqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûï̍yz#uäur `ÏB óOÎgÏRrߊ Ÿw ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷ètƒ 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqムöNä3ös9Î) óOçFRr&ur Ÿw šcqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ  
60. dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).

øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍköŽn=tã y7Î=øsƒ¿2 šÎ=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4 $tBur ãNèdßÏètƒ ß`»sÜø¤±9$# žwÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ  
64. dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861].
[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
           
            Maka ayat-ayat tersebut di atas menggambarkan makna-makna penting dalam pendidikan, antara lain: pengembangan fasilitas pada potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Berikut pembahasannya:
B.Pembahasan pengembagan fasilitas untuk mengembangkan potensi peserta didik
            Proses pendidikan yang baik dan benar harus dijabarkan secara rinci.semua unsur dan syarat terkait didalamnyaharus dijabarkan dalam bentuk sarana dan prasarana yang memadai guna mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta didik. Dan, sarana yang sangat erat dengan proses pendidikan adalah masalah pembiayaan yang harus dilakukan dengan cara penggalian sumber dana dan pelaporannya yang secara professional. Dan bagaimana cara mengupayakan dana atau pembiayaan pendidikan yang baik adapun uraiannya sebagai berikut :
1.Pengertian sarana dan prasarana pendidikan
            Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Apa sih yang disebut dengan sarana dan prasarana pendidikan itu? Umum orang mendefinisikan sarana pendidikan sebagai segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses pendidikan. Tentu definisi tersebut tidak punya makna yang jelas dan tegas, karena istilah secara langsung dan tidak langsung itu tak jelas maknanya, tak jelas ujudnya seperti apa. Tegasnya: langsung terhadap apa, atau pada apa? Untuk sementara, itu dapat dimaknai bahwa sarana pendidikan adalah segala macam alat yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar, sementara prasarana pendidikan tidak digunakan dalam proses atau kegiatan belajar-mengajar. Namun demikian masih tetap belum jelas tegas benar. Oleh karena itu, mari kita perjelas.[1]
Erat terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat bantu pendidikan (teaching aids), yaitu segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut sebagai sarana pendidikan. Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran. Itu rumusan (definisi) sementara.
Lalu apa yang disebut dengan prasarana pendidikan? Sementara, dapat kita rumuskan bahwa prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
Oh, ya, sebutan alat bantu pengajaran saya ubah jadi alat bantu pendidikan, agar nuansa didik-mendidik lebih kental daripada nuansa ajar-mengajar. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen, mengajar itu hendaknya bukan sekedar mengajar, melainkan mengajar yang mendidik. Jadi, ya, intinya mendidik itu.
Jadi, tampak jelas bahwa mendefinisikan sarana pendidikan sebagai segala peralatan yang digunakan secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar tidak sejelas mengatakannya sebagai alat peralatan yang digunakan guru untuk mempermudahnya dalam menyampaikan materi pelajaran. Mempermudah itu dalam bahasa “canggih” disebut melebihefektifkan dan melebihefisienkan. Atau, membuat lebih efektif dan efisien (berhasil mencapai tujuan dengan cara yang lebih hemat energi, biaya dan sebagainya).[2]
Sebagaimana diterangkan pada surat Al-anfal ayat 60 :
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# šcqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûï̍yz#uäur `ÏB óOÎgÏRrߊ Ÿw ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷ètƒ 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqムöNä3ös9Î) óOçFRr&ur Ÿw šcqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ  
60. dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Quraish shihab dalam Tafsirannya sebagai berikut :
Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk mempersiapkan alat-alat perang yang sesuai dengan setiap masa, dan mempersiapkan tentara perang ke tingkat yang paling tinggi; karena tentara merupakan benteng dan pelindung umat. Persiapan itu dilakukan menurut kemapuan dan kesanggupan. Allah berfirman :
[وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِباطِ الْخَيْلِ/ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang]. Yakni siapkanlah untuk memerangi musuh apa saja yang kamu sanggupi dari segala jenis kekuatan pisik dan mental spiritual yang sesuai dengan kondisi zaman dan tempat, dan dari kuda yang ditambat di perbatasan, sebab perbatasan merupakan pintu masuk serangan musuh terhadap Negara. Kuda pernah menjadi alat perang di daratan yang menggentarkan pada masa lalu. Kadang-kadang pada sebagian kondisi sekarang, kuda masih mempunyai peran penting. Seperti  melakukan tindakan mata-mata, mengangkut perbekalan ke wilayah puncak gunung. Walaupun peran penting dewasa ini adalah senjata pesawat, panser, dan kapal selam. Itulah yang nyata harus dipersiapkan sebagai ganti dari kuda, karena yang penting adalah mewujudkan tujuan. Adapun sarana dan alat harus disiapkan sesuai dengan tuntutan zaman. Maksudnya adalah menyiapkan tentara yang selalu siap mempertahankan Negara. Hal itu bisa terlaksana dengan dana yang disiapkan untuk tugas ini dan di back up dengan persenjataan yang didanai dari infak kaum muslimin sesuai dengan kemampuan. Allah menyebutkan kuda secara khusus walaupun ia masukdalam kategori kekuatan adalah untuk memuliakannya dan memandangnya sebagai suatu yang penting.

(تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ /(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya).Dalam potongan ayat ini, Allah menyebutkan sebab dan tujuan mempersiapkan kekuatan, yaitu menggentarkan musuh Allah dan musuh kaum muslimin dari kalangan orang-orang kafir  yang melakukan permusuhan seperti orang-orang musyrikin pada masa lalu, menggentarkan musuh yang tersembunyi yang loyal pada musuh-musuh tersebut, baik diketahui maupun tidak diketahui, namun Allah tetap mengetahuinya, karena Allah Maha Tahu tentang yang ghaib. Ini  mencakup orang-orang Yahudi dan munafik di masa lalu, dan orang-orang yang menampakkan permusuhannya setelah itu, seperti Persia, Romawi dan keturunannya di negara-negara dunia modern ini. Tanpa persiapan perang yang memadai pada setiap masa, keamanan tidak bisa dijamin. Menurut adat dan akal jaminan keamanan tidak akan bisa didapat kecuali dengan peralatan perang modern. 
 (وَما تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ/ Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).)
Oleh karena persiapan jihad tidak akan terpenuhi tanpa harta, maka dalam bagian akhir ayat ini Allah mendorong orang-orang beriman untuk berinfak di jalan Allah. Firman-Nya : (وَما تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ / Apa saja yang kamu nafkahkan...), yakni bahwa apa saja, sedikit atau banyak, yang kamu infakkan dalam jihad di jalan Allah, maka yang berinfak itu akan dibalas dengan cukup, dibalas dengan sebaik-baiknya, tidak dikurangi sedikit pun. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud yang artinya : “Sesungguhnya dirham akan dilipat gandakan pahalanya di jalan Allah sampai tujuh ratus lipat.” Sebagaimana juga disebutkan dalam al-Qur’an :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنابِلَ، فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ، وَاللَّهُ يُضاعِفُ لِمَنْ يَشاءُ، وَاللَّهُ واسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)

Firman-Nya : (فِي سَبِيلِ اللَّهِ) bersifat umum dalam jihad dan dalam semua jalan kebaikan. Ini menunjukkan bahwa persiapan perang tergantung pada menginfakkan banyak harta di jalan Allah. Hasil infak akan kembali pada orang yang berinfak di dunia, seperti harta, tanah, perdagangan, dan industrinya akan terjaga. Sedangkan di akhirat akan memperoleh surga yang kekal. Allah SWT berfirman :
وَما تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ، وَما تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغاءَ وَجْهِ اللَّهِ، وَما تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ، وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah : 272)

Pelajaran Ayat

1.      Wajib mempersiapkan kekuatan di setiap zaman. Kalau pada masa lalu  cukup dengan panah, pedang, dan kuda yang ditambat, maka masa kini dengan peswat tempur, panser, rudal, dsb.
2.      Umat Islam tidak pernah lepas dari musuh selama mereka benar-benar umat Islam; karena kekuatan jahat dari  kalangan manusia dan jin adalah musuh mereka.
3.      Nafkah di jalan Allah adalah sebaik-baik nafkah, ia akan dibalas dengan berlipat-lipat ganda.
4.      Kaitannya dengan pendidikan jasmani sangat jelas sekali, yaitu bahwa mempersiapkan kekuatan itu tidak bisa lepasa dengan pendidikan jasmani dalam arti yang luas  dan benar.[3]

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Anfaal 60
Untuk menghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan mereka dengan kaum musyrikin karena ingin menghancurkan kaum Muslimin Allah memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata yang telah mereka ketahui, maupun yang belum menyatakan permusuhannya secara terang-terangan. Pertama-tama sekali yang harus dibina ialah kekuatan iman yang akan menjadikan mereka percaya dan berkeyakinan bahwa mereka adalah pembela kebenaran, penegak kalimat Allah di muka bumi dan mereka pasti menang dalam menghadapi dan membasmi kezaliman dan keangkaramurkaan. Kekuatan iman yang sempurna inilah yang dapat membina kekuatan mental yang selalu ditanamkan pada hati segenap rakyat agar mereka benar-benar menjadi bangsa yang tangguh dan perkasa dalam menghadapi berbagai macam kesulitan dan cobaan. Bangsa yang kuat mentalnya tidak akan dapat dikalahkan oleh bangsa lain bagaimana pun sempurnanya peralatan dan senjata mereka. Hal ini telah dibuktikan dalam perang Badar di mana tentara kaum musyrikin jauh lebih besar jumlah dan persenjataannya. Mereka dapat dipukul mundur oleh tentara Islam yang sedikit jumlahnya dan amat kurang persenjataannya tetapi kuat mental dan teguh imannya.
Di samping kekuatan mental harus pula dipersiapkan kekuatan fisik karena kedua kekuatan ini harus digabung menjadi satu, kekuatan fisik saja akan kurang keampuhannya bila tidak disertai dengan kekuatan mental. Demikian pula sebaliknya kekuatan mental saja tidak akan berdaya bila tidak ditunjang oleh kekuatan fisik.
Dalam ayat ini Allah memerintahkan supaya kaum muslimin mempersiapkan tentara berkuda yang ditempatkan pada tempat strategis, siap untuk menggempur dan menghancurkan setiap serangan musuh dari mana pun datangnya. Pada masa Nabi pasukan berkuda inilah yang amat tinggi nilainya dan amat besar keampuhannya. Suatu negeri yang mempunyai pasukan berkuda yang besar akan disegani oleh negeri-negeri lain, dan negeri lain itu akan berpikir-pikir lebih dulu bila akan menyerang negeri itu. Pada masa sekarang pasukan berkuda itu (kavaleri) telah digantikan oleh pasukan tank baja, malah peperangan di masa kini sudah lain corak dan bentuknya dari peperangan masa dulu. Alat senjata yang dipergunakan sudah bermacam pula, berupa armada udara, armada laut, bahkan sampai mempergunakan roket-roket berkepala nuklir. Jika di masa Nabi Muhammad saw. Allah memerintahkan supaya mempersiapkan pasukan berkuda, maka pada masa sekarang haruslah kaum muslimin mempersiapkan berbagai senjata modern untuk mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Sebagaimana diketahui senjata-senjata modern sekarang ini adalah hasil dari kemajuan tekhnologi. Maka wajiblah umat Islam berusaha mencapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dan menguasai tekhnologi dan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuannya. Untuk mencapai ilmu tekhnologi yang tinggi kita memerlukan biaya yang tidak tanggung-tanggung besarnya. Maka wajiblah pula kita mempercepat kemajuan ekonomi dan memperbesar penghasilan rakyat. Dengan demikian akan mudahlah bagi rakyat menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan dan pertahanan negaranya.
Suatu negara yang kuat mentalnya, kuat pertahanannya dan kuat pula perekonomiannya pasti akan disegani oleh negara lain dan mereka tidak berani memusuhinya apalagi menyerangnya. Inilah yang dituntut Allah dari kaum muslimin di masa sekarang sekalipun kita belum melihat siapa musuh kita yang akan menghancurkan kita, tetapi siapa tahu yang kita anggap bukan musuh karena tidak ada tanda-tanda permusuhan, dialah yang menjadi musuh utama kita. Allahlah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tafsir menurut Sayyid qutb
(Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka) untuk memerangi mereka (kekuatan apa saja yang kalian sanggupi) Rasulullah saw. menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan kekuatan adalah ar-ramyu atau pasukan pemanah. Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (dan dari kuda-kuda yang ditambat) lafal ribath berbentuk mashdar, artinya kuda-kuda yang sengaja disediakan untuk berperang di jalan Allah (untuk membuat takut) kalian membuat gentar (dengan adanya persiapan itu musuh Allah dan musuh kalian) artinya orang-orang kafir Mekah (dan orang-orang yang selain mereka) terdiri dari orang-orang munafik atau orang-orang Yahudi (yang kalian tidak mengetahuinya sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalaskan kepada kalian dengan balasan yang cukup) yakni pahalanya (dan kalian tidak akan dianiaya) tidak akan dikurangi sedikit pun dari  pahala kalian.

2. FASILITAS BELAJAR SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN PRIBADI YANG KREATIVE DAN INOVATIVE

Sebagaimana diterangkan dalam al-quran surat Al-Isra ayat 64

øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍköŽn=tã y7Î=øsƒ¿2 šÎ=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4 $tBur ãNèdßÏètƒ ß`»sÜø¤±9$# žwÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ  

64. dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861].

[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.

Fungsi Sekolah.
                     Sekolah adalah tempat dimana seseorang atau para pelajar menimba ilmu secara formal dari guru-guru agar dimasa depan mereka bisa menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup. Di sekolah mereka diberi pembelajaran formal seperti pembelajaran matematika, bahasa inggris, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Selain itu mereka juga dibekali pembelajaran – pembelajaran tentang berperilaku dan berbudi pekerti yang baik dan benar untuk bekal kelak bermasyarakat melalui pembelajaran agama, budi pekerti, maupun bimbingan konseling. Berbekal dari pembelajaran – pembelajaran serta pengalaman – pengalaman yang mereka dapatkan di sekolah, maka mereka akan merasa lebih percaya diri untuk menghadapi masa depan daripada mereka yang tidak pernah mengenyam “ bangku pendidikan” sama sekali.
                    Namun, untuk menghasilkan atau untuk menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan hidup tidaklah semudah seperti  “ membalikkan telapak tangan” yang dapat dilakukan bukan hanya dalam hitungan beberapa detik tapi, bahkan hanya dalam waktu  sedetik. Mereka tidak hanya harus datang ke sekolah, duduk, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas, mengikuti ulangan – ulangan dan kemudian pulang. Atau sekolah hanya untuk lulus dan mendapatkan nilai yang bagus serta ijazah sebagai bukti bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan pada jenjangnya masing - masing. Tetapi, mereka juga harus mempunyai kreatifitas dan daya  inovatif dari pengembangan ide  - ide mereka  ketika mendengarkan penjelasan guru atau ketika dalam proses pembelajaran di sekolah. Dan tentunya untuk mewujudkan bayangan – bayangan imajinatif yang ada di pikiran mereka menjadi nyata harus diperlukan suatu perantara yang memadai dan berkualitas yaitu melalui fasilitas pembelajaran yang terdapat  di sekolah masing - masing. [4]
Sekolah yang Menjadi Harapan.
                   Semua pihak terutama para orang tua yang masih memiliki anak “ sekolahan ” tentu pasti ingin dan akan memberikan yang terbaik untuk putra dan putri  mereka. Mereka pun akan berlomba – lomba mencari sekolah – sekolah favourite yang peminatnya sangat fantastis serta memiliki fasilitas – fasilitas pembelajaran yang memadai bahkan lebih. Tentunya fasilitas – fasilitas yang memadai dan baik tersebut pasti diiringi pula oleh pembiayaan yang cukup mahal. Bagi mereka yang “ berduit” atau mampu, hal ini bukanlah masalah yang besar asalkan demi kebaikan pendidikan anak – anaknya. Namun, bagi mereka yang kurang mampu, yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari  harus “ terpaksa menelan pil pahit.” Mereka pun hanya mampu menyekolahkan anak – anaknya di sekolah biasa yang biasanya dekat dari rumah mereka serta yang biayanya murah atau kalau bisa “ semua biaya ditanggung alias gratis.” Tetapi biasanya sekolah yang seperti ini kebanyakan fasilitasnya kurang memadai bahkan sama sekali tidak memadai.
                    Padahal sebenarnya banyak dari siswa yang kurang “ beruntung ” tersebut memiliki kemampuan dan kecerdasan yang tak kalah jauh dengan siswa di sekolah favourite, tapi sayang karena masalah “ biaya ” maka mereka merasa sulit untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki secara leluasa karena terhadang oleh sarana dan prasarana sekolah yang kurang lengkap dan kurang memadai. Seandainya mereka diberikan kesempatan, niscaya mereka pasti akan bisa menjadi siswa yang berprestasi di sekolahnya bahkan bukan hanya itu, mereka tentu juga bisa berprestasi membawa nama baik bangsa dan negara Indonesia di kancah dunia Internasional.
                    Namun, perlu diluruskan kembali bahwa sekolah yang benar – benar bagus sebenarnya bukanlah sekolah yang terkenal atau popular karena banyak peminatnya tapi sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki sarana dan prasarana ( fasilitas ) yang memadai, lengkap, memiliki staff pengajar yang professional serta terdapat pembelajaran agama, budi pekerti dan bimbingan konseling yang bermutu.
Fasilitas Belajar yang Memadai.
                    Menurut Suhaisimi Arikonto, “ fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan memperlancar usaha ini dapat berupa benda  - benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang ada di sekolah. ” Sedangkan fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material yang dapat memudahkan terselenggaranya proses belajar mengajar. Misalnya, dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat – alat peraga pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, dan berbagai perlengkapan praktikum laboratorium serta segala sesuatu yang menunjang pelaksanaanya proses belajar mengajar.
             Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman  individu itu sendiri yang berinteraksi dengan lingkungannya : Slameto. Maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar yaitu semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancar dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien yang nantinya peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan hasil belajar yang memuaskan.
                    Berikut adalah contoh – contoh fasilitas sekolah yang memadai :
1.      Ruang kelas yang memadai, memiliki daya tampung yang  cukup, meja dan kursi yang tertata dengan rapi, disertai dengan penerangan yang cukup baik. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih nyaman dalam proses belajar mengajar di dalam ruangan.
2.       Ruang perpustakaan yang bahan bacaannya lengkap dan  suasananya nyaman agar siswa dapat mencari tambahan bahan ajar atau untuk menambah wawasan pengetahuan siswa. Buku – buku yang ada di perpustakaan hendaknya bukan hanya buku tentang pendidikan tapi bisa  juga dilengkapi dengan buku – buku biografi orang – orang terkemuka di dunia serta diselingi pula oleh buku fiksi untuk merangsang kreativitas siswa.
3.      Laboratorium IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi ) yang lengkap dengan alat peraga pratikumnya untuk menunjang siswa berekspresi dan belajar di sekolah.
4.      Halaman yang rindang, sejuk dan asri agar siswa merasa betah dan nyaman untuk tinggal di sekolah.
5.      Adanya fasilitas internet ( wifi ) untuk memudahkan siswa mencari data tambahan dalam menyelesaikan suatu tugas atau pembelajaran.
6.      Ruangan BK ( Bimbingan Konseling),  BP ( Budi Pekerti ), UKS ( Unit Kesehatan Sekolah ), dan sebagainya sebagai penunjang sarana dan prasarana siswa di sekolah.
7.      Dan yang tak kalah penting adalah keberadaan toilet ( kamar mandi ) beserta kantin di sekolah. Banyak sekolah yang mempunyai fasilitas kamar mandi yang tak memadai bahkan tak layak pakai. Misalnya, atapnya bocor, airnya macet – macetan, kotor, dan “ menyeramkan”.  Begitulah yang dikatakkan banyak siswa di sekolah tertentu bahkan banyak yang mengaitkan dengan cerita tahayul bahwa di kamar mandi tersebut
“ berpenghuni ”. Sebenarnya kamar mandi sangatlah penting bagi berlangsungnya kenyamanan siswa ketika melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Begitu pula dengan kantin, banyak kantin di sekolah – sekolah yang penataannya terkesan kumuh dan jajananya kurang bergizi. Padahal pada waktu istirahat banyakan siswa yang menyerbu kantin untuk jajan atau sekedar untuk tempat “ curhat ”  dan berbagi cerita antara siswa dengan teman - temannya. [5]



Peranan Fasilitas Belajar dalam Menumbuhkan Jiwa Kreative dan Inovative Siswa.
                   Dalam surat Annahl ayat 8 dalam konteks ayat ini secara bahasa bahwa penjelasannya kuda ternak akan tetapi secara penjelasannya mengartikan bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mengembanggkan potensina secara maksimal
Ÿ@øsƒø:$#ur tA$tóÎ7ø9$#ur uŽÏJysø9$#ur $ydqç6Ÿ2÷ŽtIÏ9 ZpuZƒÎur 4 ß,è=øƒsur $tB Ÿw tbqßJn=÷ès? ÇÑÈ  
8. dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal[820] dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
Sekolah haruslah menyediakan fasilitas belajar yang memadai dan baik agar siswa merasa nyaman dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta agar kedepannya mampu menghasilkan pribadi yang berkualitas baik mutu, mental, dan kepribadian. Selain itu kelengkapan  fasilitas belajar bagi siswa juga berguna untuk melatih kemandirian siswa dalam memperoleh bahan ajar tambahan selain dari guru pengajar ataupun buku panduan yang mereka punya. Siswa juga bisa mengembangkan daya kreativitas dan inovatifnya melalui fasilitas – fasilitas belajar yang terdapat di sekolah sehingga siswa mampu menjadi pribadi yang kreative dan inovative.
              Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Sedangkan kata inovasi dapat diartikan sebagai “ proses ” dan atau     “hasil” pengembangan atau pemanfaatan dan mobilisasi pengetahuan keterampilan ( termasuk keterampilan teknologis )  dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk ( barang atau jasa ), proses, dan atau sistem baru  yang memberikan nilai yang berarti secara signifikan terutama ekonomi dan sosial.
Fasilitas belajar yang memadai dan baik dapat menciptakan daya kreativitas bagi siswa karena siswa dapat dengan mudah serta leluasa mengeksplore dan menggali potensi – potensi yang ada dalam dirinya untuk menciptakan ataupun untuk mengembangkan suatu penemuan melalui ide – ide yang kreatif dan inovatif dari bayangan imajinatif siswa tersebut.
             Seperti misalnya, siswa sedang mempelajari pelajaran fisika yakni mengenai Hukum Archimedes. Di kelas siswa hanya dijelaskan secara materi saja oleh guru – gurunya tentang apa itu hukumArchimedes. Namun, alangkah lebih bagus lagi bila hal itu ditunjang oleh praktikum langsung di laboratorium fisika. Dari praktikum yang dilaksanakan di laboratorium tersebut dapat memudahkan siswa mengerti mengenai hukum Archimedes dan dapat mengetahui langsung dari mana penurunan rumus – rumus dalam hukum tersebut. Selain itu, siswa juga bisa menemukan berbagai macam penemuan – penemuan baru yang berguna dalam kehidupan manusia melalui eksperimen – eksperimen yang mereka lakukan di dalam laboratorium. Contohnya adalah penemuan manisan dari kulit jeruk Bali, penemuan alat pendeteksi gempa, penemuan obat kanker dan sebagainya. Nah itu adalah salah satu kegunaan fasilitas yang ada di sekolah yakni laboratorium fisika dan laboratorium biologi.
             Namun, bukan hanya itu saja manfaat fasilitas memadai di sekolah tapi masih banyak lagi manfaat yang lain. Seperti yang disinggung sedikit diatas bahwa fasilitas belajar yang memadai juga bisa melatih kemandirian siswa dalam mencari bahan ajar tambahan dan mencari data – data untuk membantu penyelesaian tugas mereka yang dalam hal ini yang dimaksud adalah internet. Jadi siswa tidak hanya memperoleh pembelajaran dari guru ataupun dari buku – buku panduan tapi siswa juga bisa memperolehnya melalui “ browsing ” di internet. Selain itu internet juga bisa mengundang  atau merangsang daya kreativitas siswa. Seperti misalnya, membuat jejaring sosial yang begitu menjadi “ trendcenter ” akhir – akhir ini serta siswa juga bisa menghasilkan uang di internet untuk menambah uang jajan mereka.[6]

Contoh dan Akibat Fasilitas yang Kurang Memadai.
           Terlepas dari banyaknya sekolah yang menyediakan fasilitas memadai, kita juga tidak bisa pungkiri bahwa masih banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang fasilitasnya kurang memadai bahkan tidak memadai sama sekali. Misalnya, ada sekolah yang memiliki ruang kelas berdaya tampung 30 orang tapi ternyata siswa yang ditampung di kelas tersebut sekitar 50 orang. Itu berarti telah melewati kapasitas yang ada sehingga terpaksa siswa duduk bertiga dalam satu bangku. Alangkah sesaknya berada di kelas tersebut. Hal ini tentu juga akan mengganggu konsentrasi siswa ketika belajar, jangankan untuk berkonsentrasi untuk menulis saja mereka merasa kesulitan karena kesempitan ruang untuk menggerakkan tangan. Selain itu ada juga salah satu sekolah di NTT ( Nusa Tenggara Timur ) yang dimana karena baru habis diterpa bencana, siswa di sekolah tersebut terpaksa belajar sambil berdiri karena kursi – kursi di kelas mereka rusak. Kalau lelah mereka duduk sebentar kemudian belajar lagi. Hal ini tentu bisa membuat kaki – kaki siswa pegal dan akan berdampak pada kesulitan untuk berkonsentrasi. Sungguh ironis!. Mungkin hanya itu yang kita bisa katakan ketika mendengar ataupun melihat peristiwa tersebut.

Harapan  Adanya Pemerataan Fasilitas Belajar.
            Dari itu semua dapat disimpulkan bahwa jika fasilitas belajar di sekolah memadai, maka niscaya siswa lebih berkonsentrasi serta bisa lebih leluasa untuk berkreativitas dengan ide – ide yang inovatif dalam proses pembelajaran. Namun sebaliknya, apabila fasilitas belajar di sekolah kurang memadai dapat mengakibatkan tersendatnya perkembangan kreativitas siswa dalam mengeksplore ide – ide imajinatif yang mereka miliki dalam proses pembelajaran dan mengakibatkan kurangnya konsentrasi siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
              Maka dari itu tentu sangat di harapkan agar seluruh sekolah di Indonesia memiliki fasilitas yang memadai.  Tentunya harus ada campur tangan dari dinas yang terkait agar pemerataan fasilitas belajar dan pemerataan pendidikan  yang memadai di Indonesia dapat terlaksana dengan baik. Dan niscaya kreativitas anak bangsa bisa semakin berkembang untuk menghasilkan sesuatu yang lebih inovative lagi bagi bangsa Indonesia. Serta dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai bagi pengeksploran kreativitas siswa, maka siswa akan mampu menghasilkan prestasi bukan hanya di Nasional tapi juga bisa sampai di dunia   Internasional bahkan mereka bisa menjadi calon – calon  pemimpin bangsa yang hebat di masa depan .[7]




3.kesimpulan
1. Penafsiran ayat pertama menjelaskan bahwa Fasilitas berperang yang terdahulu hanya memakai kuda, akan tetapi sekarang berperang dengan alat canggih yaitu dengan roket, tank, dan nuklir dengan sesuai perkembangan teknologi yang ada.
2. Penafsiran ayat ke dua bahwa dengan adanya fasilitas pendidikan yang baik  dan benar akan sangat membantu sekali terhadap perkembangan potensi-potensi yang ada pada peserta didik



[1] Daryanto, Sarana dan Prasarana pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta 2002) hal.28
[2] Soetopo Hendyt dan Wasty Soemanto, Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Usaha Nasional, 1988), hal. 52
[3] Tafsir Al-misbah, M.quraish Shihab hal 111 volume 14
[4] Daryanto, Sarana dan Prasarana pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta 2002) h.40
[5] Sadiman, Arief S., dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. I
[6] Suryo Subroto, B. Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara, 1998), Cet. II
[7] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet. IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar