MEMFASILITASI PENGEMBANGAN PESERTA DIDIK UNTUK
MENGGEMBANGKAN POTENSI PESERTA DIDIK
Lembaga pendidikan adalah salah satu sarana
yang dapat mengantarkan proses pendidikan kegerbang tujuan yang diinginkan oleh
pelaku pendidik. Oleh karena itu dalam proses pendidikan diperlukan sebuah
lembaga yang diatur dalam sebuah menejemen untuk menghantarkan tujuan
pendidikan yang sebenarnya. Namun lembaga pendidikan bukan tujuan pendidikan,
ia hanya merupakan sarana yang dibutuhkan dalam proses pendidikan untuk
mempermudah proses pendidikan yang sesuai harapan.
Dan
dalam proses pendidikan pun amat sangat dibutuhkan juga pembiayaan dan sarana
prasarana pendidikan bagian dari rumpun manajemen pendidikan yang harus
dilaksanakan sesuai dengan tatalaksana pendidikan. System pendidikan memerlukan
pelaksanaan yang profesioanal, diantaranya bagaimana cara menggali sumber dana
untuk membiayai sarana semisal pembangunan sarana fifik dan prasarana
pendidikan lainnya semisal biaya peningkatan mutu pendidikan. Dengan
menatalaksana baik dan benar maka akan didapatkan hasil maksimaldari sejumlah
anak didikdi lembaga pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan
2 (dua) firman Allah SWT :
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# cqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûïÌyz#uäur `ÏB óOÎgÏRrß w ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷èt 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqã öNä3ös9Î) óOçFRr&ur w cqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ
60. dan siapkanlah untuk
menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan).
øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍkön=tã y7Î=øs¿2 Î=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4 $tBur ãNèdßÏèt ß`»sÜø¤±9$# wÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ
64. dan hasunglah siapa yang
kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka
pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan
oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861].
[861] Maksud ayat ini ialah Allah memberi
kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala kemampuan yang
ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan mampu menghadapi
orang-orang yang benar-benar beriman.
Maka
ayat-ayat tersebut di atas menggambarkan makna-makna penting dalam pendidikan,
antara lain: pengembangan fasilitas pada potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. Berikut pembahasannya:
B.Pembahasan pengembagan fasilitas untuk
mengembangkan potensi peserta didik
Proses
pendidikan yang baik dan benar harus dijabarkan secara rinci.semua unsur dan
syarat terkait didalamnyaharus dijabarkan dalam bentuk sarana dan prasarana
yang memadai guna mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta
didik. Dan, sarana yang sangat erat dengan proses pendidikan adalah masalah
pembiayaan yang harus dilakukan dengan cara penggalian sumber dana dan
pelaporannya yang secara professional. Dan bagaimana cara mengupayakan dana
atau pembiayaan pendidikan yang baik adapun uraiannya sebagai berikut :
1.Pengertian sarana dan prasarana
pendidikan
Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering
disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu
digabung begitu saja menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris
sarana dan prasarana itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana
dan prasarana pendidikan akan disebut educational facilities. Sebutan itu
jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas
pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat
dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan.
Apa sih yang disebut dengan sarana dan
prasarana pendidikan itu? Umum orang mendefinisikan sarana pendidikan sebagai segala macam alat
yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana
pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan. Tentu definisi tersebut tidak punya makna yang
jelas dan tegas, karena istilah secara langsung dan tidak langsung itu tak
jelas maknanya, tak jelas ujudnya seperti apa. Tegasnya: langsung terhadap apa,
atau pada apa? Untuk sementara, itu dapat dimaknai bahwa sarana pendidikan
adalah segala macam alat yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar,
sementara prasarana pendidikan tidak digunakan dalam proses atau kegiatan
belajar-mengajar. Namun demikian masih tetap belum jelas tegas benar. Oleh
karena itu, mari kita perjelas.[1]
Erat terkait dengan sarana dan prasarana
pendidikan itu, dalam daftar istilah pendidikan dikenal pula sebutan alat
bantu pendidikan (teaching aids), yaitu
segala macam peralatan yang dipakai guru untuk membantunya memudahkan melakukan
kegiatan mengajar. Alat bantu pendidikan ini yang pas untuk disebut
sebagai sarana pendidikan. Jadi, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.
Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan
yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.
Itu rumusan (definisi) sementara.
Lalu apa yang disebut dengan prasarana
pendidikan? Sementara, dapat kita rumuskan bahwa prasarana
pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang
digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana
pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk
“memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran,
” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.”
Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung”
dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya,
disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi
pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan
langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran).
Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk
“alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis
itulah yang digunakan langsung).
Oh, ya, sebutan alat bantu pengajaran saya ubah
jadi alat bantu pendidikan, agar nuansa didik-mendidik lebih kental daripada
nuansa ajar-mengajar. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen, mengajar itu
hendaknya bukan sekedar mengajar, melainkan mengajar yang mendidik. Jadi, ya,
intinya mendidik itu.
Jadi, tampak jelas bahwa mendefinisikan sarana
pendidikan sebagai segala peralatan yang digunakan secara langsung dalam kegiatan
belajar mengajar tidak sejelas mengatakannya sebagai alat peralatan yang
digunakan guru untuk mempermudahnya dalam menyampaikan
materi pelajaran. Mempermudah itu dalam bahasa “canggih” disebut
melebihefektifkan dan melebihefisienkan. Atau, membuat lebih efektif dan
efisien (berhasil mencapai tujuan dengan cara yang lebih hemat energi, biaya
dan sebagainya).[2]
Sebagaimana diterangkan pada surat Al-anfal ayat 60 :
(#rÏãr&ur Nßgs9 $¨B OçF÷èsÜtGó$# `ÏiB ;o§qè% ÆÏBur ÅÞ$t/Íh È@øyÜø9$# cqç7Ïdöè? ¾ÏmÎ/ ¨rßtã «!$# öNà2¨rßtãur tûïÌyz#uäur `ÏB óOÎgÏRrß w ãNßgtRqßJn=÷ès? ª!$# öNßgßJn=÷èt 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« Îû È@Î6y «!$# ¤$uqã öNä3ös9Î) óOçFRr&ur w cqßJn=ôàè? ÇÏÉÈ
60. dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan).
Quraish shihab dalam Tafsirannya sebagai berikut :
Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk
mempersiapkan alat-alat perang yang sesuai dengan setiap masa, dan
mempersiapkan tentara perang ke tingkat yang paling tinggi; karena tentara
merupakan benteng dan pelindung umat. Persiapan itu dilakukan menurut kemapuan
dan kesanggupan. Allah berfirman :
[وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ
رِباطِ الْخَيْلِ/ Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang]. Yakni
siapkanlah untuk memerangi musuh apa saja yang kamu sanggupi dari segala jenis
kekuatan pisik dan mental spiritual yang sesuai dengan kondisi zaman dan
tempat, dan dari kuda yang ditambat di perbatasan, sebab perbatasan merupakan
pintu masuk serangan musuh terhadap Negara. Kuda pernah menjadi alat perang di
daratan yang menggentarkan pada masa lalu. Kadang-kadang pada sebagian kondisi
sekarang, kuda masih mempunyai peran penting. Seperti melakukan tindakan mata-mata, mengangkut
perbekalan ke wilayah puncak gunung. Walaupun peran penting dewasa ini adalah
senjata pesawat, panser, dan kapal selam. Itulah yang nyata harus dipersiapkan
sebagai ganti dari kuda, karena yang penting adalah mewujudkan tujuan. Adapun
sarana dan alat harus disiapkan sesuai dengan tuntutan zaman. Maksudnya adalah
menyiapkan tentara yang selalu siap mempertahankan Negara. Hal itu bisa
terlaksana dengan dana yang disiapkan untuk tugas ini dan di back up dengan
persenjataan yang didanai dari infak kaum muslimin sesuai dengan kemampuan.
Allah menyebutkan kuda secara khusus walaupun ia masukdalam kategori kekuatan
adalah untuk memuliakannya dan memandangnya sebagai suatu yang penting.
(تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ
مِنْ دُونِهِمْ لا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ /(yang
dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang
selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya).Dalam
potongan ayat ini, Allah menyebutkan sebab dan tujuan mempersiapkan kekuatan,
yaitu menggentarkan musuh Allah dan musuh kaum muslimin dari kalangan
orang-orang kafir yang melakukan
permusuhan seperti orang-orang musyrikin pada masa lalu, menggentarkan musuh
yang tersembunyi yang loyal pada musuh-musuh tersebut, baik diketahui maupun
tidak diketahui, namun Allah tetap mengetahuinya, karena Allah Maha Tahu
tentang yang ghaib. Ini mencakup
orang-orang Yahudi dan munafik di masa lalu, dan orang-orang yang menampakkan
permusuhannya setelah itu, seperti Persia, Romawi dan keturunannya di
negara-negara dunia modern ini. Tanpa persiapan perang yang memadai pada setiap
masa, keamanan tidak bisa dijamin. Menurut adat dan akal jaminan keamanan tidak
akan bisa didapat kecuali dengan peralatan perang modern.
(وَما تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لا تُظْلَمُونَ/ Apa saja
yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu
dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).)
Oleh karena persiapan jihad tidak akan terpenuhi tanpa
harta, maka dalam bagian akhir ayat ini Allah mendorong orang-orang beriman
untuk berinfak di jalan Allah. Firman-Nya : (وَما
تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ / Apa saja yang kamu nafkahkan...), yakni
bahwa apa saja, sedikit atau banyak, yang kamu infakkan dalam jihad di jalan
Allah, maka yang berinfak itu akan dibalas dengan cukup, dibalas dengan
sebaik-baiknya, tidak dikurangi sedikit pun. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Daud yang artinya : “Sesungguhnya dirham akan dilipat gandakan pahalanya di
jalan Allah sampai tujuh ratus lipat.” Sebagaimana juga disebutkan dalam
al-Qur’an :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنابِلَ، فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ، وَاللَّهُ يُضاعِفُ لِمَنْ يَشاءُ، وَاللَّهُ واسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)
Firman-Nya : (فِي سَبِيلِ
اللَّهِ) bersifat umum dalam jihad dan dalam semua jalan kebaikan. Ini
menunjukkan bahwa persiapan perang tergantung pada menginfakkan banyak harta di
jalan Allah. Hasil infak akan kembali pada orang yang berinfak di dunia,
seperti harta, tanah, perdagangan, dan industrinya akan terjaga. Sedangkan di
akhirat akan memperoleh surga yang kekal. Allah SWT berfirman :
وَما
تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ، وَما تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغاءَ
وَجْهِ اللَّهِ، وَما تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ، وَأَنْتُمْ لا
تُظْلَمُونَ
Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,
niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak
akan dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah : 272)
Pelajaran
Ayat
1. Wajib
mempersiapkan kekuatan di setiap zaman. Kalau pada masa lalu cukup dengan panah, pedang, dan kuda yang
ditambat, maka masa kini dengan peswat tempur, panser, rudal, dsb.
2. Umat Islam
tidak pernah lepas dari musuh selama mereka benar-benar umat Islam; karena
kekuatan jahat dari kalangan manusia dan
jin adalah musuh mereka.
3. Nafkah di
jalan Allah adalah sebaik-baik nafkah, ia akan dibalas dengan berlipat-lipat
ganda.
4. Kaitannya
dengan pendidikan jasmani sangat jelas sekali, yaitu bahwa mempersiapkan
kekuatan itu tidak bisa lepasa dengan pendidikan jasmani dalam arti yang
luas dan benar.[3]
Tafsir /
Indonesia / DEPAG / Surah Al Anfaal 60
Untuk menghadapi pengkhianatan kaum Yahudi dan persekongkolan
mereka dengan kaum musyrikin karena ingin menghancurkan kaum Muslimin Allah
memerintahkan pada ayat ini agar kaum Muslimin menyiapkan kekuatan guna
menghadapi musuh-musuh Islam, baik musuh yang nyata yang telah mereka ketahui,
maupun yang belum menyatakan permusuhannya secara terang-terangan. Pertama-tama
sekali yang harus dibina ialah kekuatan iman yang akan menjadikan mereka
percaya dan berkeyakinan bahwa mereka adalah pembela kebenaran, penegak kalimat
Allah di muka bumi dan mereka pasti menang dalam menghadapi dan membasmi
kezaliman dan keangkaramurkaan. Kekuatan iman yang sempurna inilah yang dapat
membina kekuatan mental yang selalu ditanamkan pada hati segenap rakyat agar
mereka benar-benar menjadi bangsa yang tangguh dan perkasa dalam menghadapi
berbagai macam kesulitan dan cobaan. Bangsa yang kuat mentalnya tidak akan
dapat dikalahkan oleh bangsa lain bagaimana pun sempurnanya peralatan dan
senjata mereka. Hal ini telah dibuktikan dalam perang Badar di mana tentara
kaum musyrikin jauh lebih besar jumlah dan persenjataannya. Mereka dapat
dipukul mundur oleh tentara Islam yang sedikit jumlahnya dan amat kurang
persenjataannya tetapi kuat mental dan teguh imannya.
Di
samping kekuatan mental harus pula dipersiapkan kekuatan fisik karena kedua
kekuatan ini harus digabung menjadi satu, kekuatan fisik saja akan kurang
keampuhannya bila tidak disertai dengan kekuatan mental. Demikian pula
sebaliknya kekuatan mental saja tidak akan berdaya bila tidak ditunjang oleh
kekuatan fisik.
Dalam
ayat ini Allah memerintahkan supaya kaum muslimin mempersiapkan tentara berkuda
yang ditempatkan pada tempat strategis, siap untuk menggempur dan menghancurkan
setiap serangan musuh dari mana pun datangnya. Pada masa Nabi pasukan berkuda
inilah yang amat tinggi nilainya dan amat besar keampuhannya. Suatu negeri yang
mempunyai pasukan berkuda yang besar akan disegani oleh negeri-negeri lain, dan
negeri lain itu akan berpikir-pikir lebih dulu bila akan menyerang negeri itu.
Pada masa sekarang pasukan berkuda itu (kavaleri) telah digantikan oleh pasukan
tank baja, malah peperangan di masa kini sudah lain corak dan bentuknya dari
peperangan masa dulu. Alat senjata yang dipergunakan sudah bermacam pula,
berupa armada udara, armada laut, bahkan sampai mempergunakan roket-roket
berkepala nuklir. Jika di masa Nabi Muhammad saw. Allah memerintahkan supaya
mempersiapkan pasukan berkuda, maka pada masa sekarang haruslah kaum muslimin
mempersiapkan berbagai senjata modern untuk mempertahankan negaranya dari
serangan musuh. Sebagaimana diketahui senjata-senjata modern sekarang ini
adalah hasil dari kemajuan tekhnologi. Maka wajiblah umat Islam berusaha
mencapai ilmu pengetahuan setinggi-tingginya dan menguasai tekhnologi dan
selalu mengikuti perkembangan dan kemajuannya. Untuk mencapai ilmu tekhnologi
yang tinggi kita memerlukan biaya yang tidak tanggung-tanggung besarnya. Maka
wajiblah pula kita mempercepat kemajuan ekonomi dan memperbesar penghasilan
rakyat. Dengan demikian akan mudahlah bagi rakyat menafkahkan sebagian hartanya
untuk kepentingan dan pertahanan negaranya.
Suatu
negara yang kuat mentalnya, kuat pertahanannya dan kuat pula perekonomiannya
pasti akan disegani oleh negara lain dan mereka tidak berani memusuhinya
apalagi menyerangnya. Inilah yang dituntut Allah dari kaum muslimin di masa
sekarang sekalipun kita belum melihat siapa musuh kita yang akan menghancurkan
kita, tetapi siapa tahu yang kita anggap bukan musuh karena tidak ada
tanda-tanda permusuhan, dialah yang menjadi musuh utama kita. Allahlah Yang
Maha Mengetahui segala sesuatu.
Tafsir
menurut Sayyid qutb
(Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka) untuk memerangi mereka
(kekuatan apa saja yang kalian sanggupi) Rasulullah saw. menjelaskan, bahwa
yang dimaksud dengan kekuatan adalah ar-ramyu atau pasukan pemanah. Demikianlah
menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (dan dari kuda-kuda yang
ditambat) lafal ribath berbentuk mashdar, artinya kuda-kuda yang sengaja
disediakan untuk berperang di jalan Allah (untuk membuat takut) kalian membuat
gentar (dengan adanya persiapan itu musuh Allah dan musuh kalian) artinya
orang-orang kafir Mekah (dan orang-orang yang selain mereka) terdiri dari
orang-orang munafik atau orang-orang Yahudi (yang kalian tidak mengetahuinya sedangkan
Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah niscaya
akan dibalaskan kepada kalian dengan balasan yang cukup) yakni pahalanya (dan
kalian tidak akan dianiaya) tidak akan dikurangi sedikit pun dari pahala kalian.
2.
FASILITAS BELAJAR SEBAGAI SARANA PEMBENTUKAN PRIBADI YANG KREATIVE DAN
INOVATIVE
Sebagaimana diterangkan
dalam al-quran surat Al-Isra ayat 64
øÌøÿtFó$#ur Ç`tB |M÷èsÜtGó$# Nåk÷]ÏB y7Ï?öq|ÁÎ/ ó=Î=ô_r&ur NÍkön=tã y7Î=øs¿2 Î=Å`uur óOßgø.Í$x©ur Îû ÉAºuqøBF{$# Ï»s9÷rF{$#ur öNèdôÏãur 4 $tBur ãNèdßÏèt ß`»sÜø¤±9$# wÎ) #·rãäî ÇÏÍÈ
64. dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi
di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan
berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada
harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. dan tidak ada yang dijanjikan
oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka[861].
[861] Maksud ayat ini ialah Allah
memberi kesempatan kepada iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala
kemampuan yang ada padanya. tetapi segala tipu daya syaitan itu tidak akan
mampu menghadapi orang-orang yang benar-benar beriman.
Fungsi Sekolah.
Sekolah adalah tempat dimana seseorang atau para pelajar menimba ilmu secara
formal dari guru-guru agar dimasa depan mereka bisa menjadi pribadi yang siap
menghadapi tantangan hidup. Di sekolah mereka diberi pembelajaran formal
seperti pembelajaran matematika, bahasa inggris, ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Selain itu mereka juga dibekali pembelajaran – pembelajaran tentang
berperilaku dan berbudi pekerti yang baik dan benar untuk bekal kelak
bermasyarakat melalui pembelajaran agama, budi pekerti, maupun bimbingan
konseling. Berbekal dari pembelajaran – pembelajaran serta pengalaman –
pengalaman yang mereka dapatkan di sekolah, maka mereka akan merasa lebih
percaya diri untuk menghadapi masa depan daripada mereka yang tidak pernah
mengenyam “ bangku pendidikan” sama sekali.
Namun, untuk menghasilkan atau untuk menjadi pribadi yang siap menghadapi
tantangan hidup tidaklah semudah seperti “ membalikkan telapak tangan”
yang dapat dilakukan bukan hanya dalam hitungan beberapa detik tapi, bahkan
hanya dalam waktu sedetik. Mereka tidak hanya harus datang ke sekolah,
duduk, mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas, mengikuti ulangan –
ulangan dan kemudian pulang. Atau sekolah hanya untuk lulus dan mendapatkan
nilai yang bagus serta ijazah sebagai bukti bahwa mereka telah menyelesaikan
pendidikan pada jenjangnya masing - masing. Tetapi, mereka juga harus mempunyai
kreatifitas dan daya inovatif dari pengembangan ide - ide
mereka ketika mendengarkan penjelasan guru atau ketika dalam proses
pembelajaran di sekolah. Dan tentunya untuk mewujudkan bayangan – bayangan
imajinatif yang ada di pikiran mereka menjadi nyata harus diperlukan suatu
perantara yang memadai dan berkualitas yaitu melalui fasilitas pembelajaran
yang terdapat di sekolah masing - masing. [4]
Sekolah yang Menjadi
Harapan.
Semua pihak terutama para orang tua yang masih memiliki anak “ sekolahan ”
tentu pasti ingin dan akan memberikan yang terbaik untuk putra dan putri
mereka. Mereka pun akan berlomba – lomba mencari sekolah – sekolah favourite
yang peminatnya sangat fantastis serta memiliki fasilitas – fasilitas
pembelajaran yang memadai bahkan lebih. Tentunya fasilitas – fasilitas yang
memadai dan baik tersebut pasti diiringi pula oleh pembiayaan yang cukup mahal.
Bagi mereka yang “ berduit” atau mampu, hal ini bukanlah masalah yang besar
asalkan demi kebaikan pendidikan anak – anaknya. Namun, bagi mereka yang kurang
mampu, yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari –
hari harus “ terpaksa menelan pil pahit.” Mereka pun hanya mampu
menyekolahkan anak – anaknya di sekolah biasa yang biasanya dekat dari rumah
mereka serta yang biayanya murah atau kalau bisa “ semua biaya ditanggung alias
gratis.” Tetapi biasanya sekolah yang seperti ini kebanyakan fasilitasnya
kurang memadai bahkan sama sekali tidak memadai.
Padahal sebenarnya banyak dari siswa yang kurang “ beruntung ” tersebut
memiliki kemampuan dan kecerdasan yang tak kalah jauh dengan siswa di sekolah favourite,
tapi sayang karena masalah “ biaya ” maka mereka merasa sulit untuk mengembangkan
kemampuan yang mereka miliki secara leluasa karena terhadang oleh sarana dan
prasarana sekolah yang kurang lengkap dan kurang memadai. Seandainya mereka
diberikan kesempatan, niscaya mereka pasti akan bisa menjadi siswa yang
berprestasi di sekolahnya bahkan bukan hanya itu, mereka tentu juga bisa
berprestasi membawa nama baik bangsa dan negara Indonesia di kancah dunia
Internasional.
Namun, perlu diluruskan kembali bahwa sekolah yang benar – benar bagus
sebenarnya bukanlah sekolah yang terkenal atau popular karena banyak peminatnya
tapi sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki sarana dan prasarana (
fasilitas ) yang memadai, lengkap, memiliki staff pengajar yang professional
serta terdapat pembelajaran agama, budi pekerti dan bimbingan konseling yang
bermutu.
Fasilitas Belajar yang
Memadai.
Menurut Suhaisimi Arikonto, “ fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha. Adapun yang dapat
memudahkan dan memperlancar usaha ini dapat berupa benda - benda
maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana yang
ada di sekolah. ” Sedangkan fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala
sesuatu yang bersifat fisik maupun material yang dapat memudahkan
terselenggaranya proses belajar mengajar. Misalnya, dengan tersedianya tempat
perlengkapan belajar di kelas, alat – alat peraga pengajaran, buku pelajaran,
perpustakaan, dan berbagai perlengkapan praktikum laboratorium serta segala
sesuatu yang menunjang pelaksanaanya proses belajar mengajar.
Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri yang berinteraksi dengan lingkungannya :
Slameto. Maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar yaitu semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik
dalam rangka untuk memudahkan, melancar dan menunjang dalam kegiatan belajar di
sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien yang nantinya peserta didik dapat
belajar dengan maksimal dan hasil belajar yang memuaskan.
Berikut adalah contoh – contoh fasilitas sekolah yang memadai :
1.
Ruang kelas yang memadai, memiliki daya tampung yang cukup, meja dan
kursi yang tertata dengan rapi, disertai dengan penerangan yang cukup baik. Hal
ini dimaksudkan agar siswa lebih nyaman dalam proses belajar mengajar di dalam
ruangan.
2.
Ruang perpustakaan yang bahan bacaannya lengkap dan suasananya
nyaman agar siswa dapat mencari tambahan bahan ajar atau untuk menambah wawasan
pengetahuan siswa. Buku – buku yang ada di perpustakaan hendaknya bukan hanya
buku tentang pendidikan tapi bisa juga dilengkapi dengan buku – buku
biografi orang – orang terkemuka di dunia serta diselingi pula oleh buku fiksi
untuk merangsang kreativitas siswa.
3.
Laboratorium IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TIK ( Teknologi Informasi
dan Komunikasi ) yang lengkap dengan alat peraga pratikumnya untuk menunjang
siswa berekspresi dan belajar di sekolah.
4.
Halaman yang rindang, sejuk dan asri agar siswa merasa betah dan nyaman untuk
tinggal di sekolah.
5.
Adanya fasilitas internet ( wifi ) untuk memudahkan siswa mencari data tambahan
dalam menyelesaikan suatu tugas atau pembelajaran.
6.
Ruangan BK ( Bimbingan Konseling), BP ( Budi Pekerti ), UKS ( Unit
Kesehatan Sekolah ), dan sebagainya sebagai penunjang sarana dan prasarana
siswa di sekolah.
7.
Dan yang tak kalah penting adalah keberadaan toilet ( kamar mandi ) beserta
kantin di sekolah. Banyak sekolah yang mempunyai fasilitas kamar mandi yang tak
memadai bahkan tak layak pakai. Misalnya, atapnya bocor, airnya macet –
macetan, kotor, dan “ menyeramkan”. Begitulah yang dikatakkan banyak
siswa di sekolah tertentu bahkan banyak yang mengaitkan dengan cerita tahayul
bahwa di kamar mandi tersebut
“ berpenghuni ”.
Sebenarnya kamar mandi sangatlah penting bagi berlangsungnya kenyamanan siswa
ketika melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Begitu pula dengan kantin,
banyak kantin di sekolah – sekolah yang penataannya terkesan kumuh dan
jajananya kurang bergizi. Padahal pada waktu istirahat banyakan siswa yang
menyerbu kantin untuk jajan atau sekedar untuk tempat “ curhat ” dan
berbagi cerita antara siswa dengan teman - temannya. [5]
Peranan Fasilitas
Belajar dalam Menumbuhkan Jiwa Kreative dan Inovative Siswa.
Dalam surat Annahl ayat 8 dalam konteks ayat ini secara bahasa bahwa
penjelasannya kuda ternak akan tetapi secara penjelasannya mengartikan
bagaimana memfasilitasi peserta didik agar mengembanggkan potensina secara
maksimal
@øsø:$#ur tA$tóÎ7ø9$#ur uÏJysø9$#ur $ydqç62÷tIÏ9 ZpuZÎur 4 ß,è=øsur $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÑÈ
8. dan (dia telah menciptakan)
kuda, bagal[820] dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya)
perhiasan. dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
Sekolah haruslah
menyediakan fasilitas belajar yang memadai dan baik agar siswa merasa nyaman
dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta agar kedepannya mampu
menghasilkan pribadi yang berkualitas baik mutu, mental, dan kepribadian.
Selain itu kelengkapan fasilitas belajar bagi siswa juga berguna untuk
melatih kemandirian siswa dalam memperoleh bahan ajar tambahan selain dari guru
pengajar ataupun buku panduan yang mereka punya. Siswa juga bisa mengembangkan
daya kreativitas dan inovatifnya melalui fasilitas – fasilitas belajar yang
terdapat di sekolah sehingga siswa mampu menjadi pribadi yang kreative dan
inovative.
Kreativitas
adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau
hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Sedangkan kata inovasi
dapat diartikan sebagai “ proses ” dan atau “hasil”
pengembangan atau pemanfaatan dan mobilisasi pengetahuan keterampilan (
termasuk keterampilan teknologis ) dan pengalaman untuk menciptakan atau
memperbaiki produk ( barang atau jasa ), proses, dan atau sistem baru
yang memberikan nilai yang berarti secara signifikan terutama ekonomi dan
sosial.
Fasilitas belajar yang
memadai dan baik dapat menciptakan daya kreativitas bagi siswa karena siswa
dapat dengan mudah serta leluasa mengeksplore dan menggali potensi – potensi
yang ada dalam dirinya untuk menciptakan ataupun untuk mengembangkan suatu
penemuan melalui ide – ide yang kreatif dan inovatif dari bayangan imajinatif
siswa tersebut.
Seperti
misalnya, siswa sedang mempelajari pelajaran fisika yakni mengenai Hukum
Archimedes. Di kelas siswa hanya dijelaskan secara materi saja oleh guru –
gurunya tentang apa itu hukumArchimedes. Namun, alangkah lebih bagus lagi bila
hal itu ditunjang oleh praktikum langsung di laboratorium fisika. Dari
praktikum yang dilaksanakan di laboratorium tersebut dapat memudahkan siswa
mengerti mengenai hukum Archimedes dan dapat mengetahui langsung dari mana
penurunan rumus – rumus dalam hukum tersebut. Selain itu, siswa juga bisa
menemukan berbagai macam penemuan – penemuan baru yang berguna dalam kehidupan
manusia melalui eksperimen – eksperimen yang mereka lakukan di dalam
laboratorium. Contohnya adalah penemuan manisan dari kulit jeruk Bali, penemuan
alat pendeteksi gempa, penemuan obat kanker dan sebagainya. Nah itu adalah
salah satu kegunaan fasilitas yang ada di sekolah yakni laboratorium fisika dan
laboratorium biologi.
Namun, bukan hanya itu saja manfaat fasilitas memadai di sekolah tapi masih
banyak lagi manfaat yang lain. Seperti yang disinggung sedikit diatas bahwa
fasilitas belajar yang memadai juga bisa melatih kemandirian siswa dalam
mencari bahan ajar tambahan dan mencari data – data untuk membantu penyelesaian
tugas mereka yang dalam hal ini yang dimaksud adalah internet. Jadi siswa tidak
hanya memperoleh pembelajaran dari guru ataupun dari buku – buku panduan tapi
siswa juga bisa memperolehnya melalui “ browsing ” di internet. Selain itu
internet juga bisa mengundang atau merangsang daya kreativitas siswa.
Seperti misalnya, membuat jejaring sosial yang begitu menjadi “ trendcenter ”
akhir – akhir ini serta siswa juga bisa menghasilkan uang di internet untuk
menambah uang jajan mereka.[6]
Contoh dan Akibat
Fasilitas yang Kurang Memadai.
Terlepas
dari banyaknya sekolah yang menyediakan fasilitas memadai, kita juga tidak bisa
pungkiri bahwa masih banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang fasilitasnya
kurang memadai bahkan tidak memadai sama sekali. Misalnya, ada sekolah yang
memiliki ruang kelas berdaya tampung 30 orang tapi ternyata siswa yang
ditampung di kelas tersebut sekitar 50 orang. Itu berarti telah melewati kapasitas
yang ada sehingga terpaksa siswa duduk bertiga dalam satu bangku. Alangkah
sesaknya berada di kelas tersebut. Hal ini tentu juga akan mengganggu
konsentrasi siswa ketika belajar, jangankan untuk berkonsentrasi untuk menulis
saja mereka merasa kesulitan karena kesempitan ruang untuk menggerakkan tangan.
Selain itu ada juga salah satu sekolah di NTT ( Nusa Tenggara Timur ) yang
dimana karena baru habis diterpa bencana, siswa di sekolah tersebut terpaksa
belajar sambil berdiri karena kursi – kursi di kelas mereka rusak. Kalau lelah
mereka duduk sebentar kemudian belajar lagi. Hal ini tentu bisa membuat kaki –
kaki siswa pegal dan akan berdampak pada kesulitan untuk berkonsentrasi.
Sungguh ironis!. Mungkin hanya itu yang kita bisa katakan ketika mendengar
ataupun melihat peristiwa tersebut.
Harapan Adanya
Pemerataan Fasilitas Belajar.
Dari
itu semua dapat disimpulkan bahwa jika fasilitas belajar di sekolah memadai,
maka niscaya siswa lebih berkonsentrasi serta bisa lebih leluasa untuk
berkreativitas dengan ide – ide yang inovatif dalam proses pembelajaran. Namun
sebaliknya, apabila fasilitas belajar di sekolah kurang memadai dapat
mengakibatkan tersendatnya perkembangan kreativitas siswa dalam mengeksplore
ide – ide imajinatif yang mereka miliki dalam proses pembelajaran dan
mengakibatkan kurangnya konsentrasi siswa dalam melaksanakan proses belajar
mengajar.
Maka
dari itu tentu sangat di harapkan agar seluruh sekolah di Indonesia memiliki
fasilitas yang memadai. Tentunya harus ada campur tangan dari dinas yang
terkait agar pemerataan fasilitas belajar dan pemerataan pendidikan yang
memadai di Indonesia dapat terlaksana dengan baik. Dan niscaya kreativitas anak
bangsa bisa semakin berkembang untuk menghasilkan sesuatu yang lebih inovative
lagi bagi bangsa Indonesia. Serta dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai
bagi pengeksploran kreativitas siswa, maka siswa akan mampu menghasilkan
prestasi bukan hanya di Nasional tapi juga bisa sampai di dunia
Internasional bahkan mereka bisa menjadi calon – calon pemimpin bangsa
yang hebat di masa depan .[7]
3.kesimpulan
1. Penafsiran
ayat pertama menjelaskan bahwa Fasilitas berperang yang terdahulu hanya memakai
kuda, akan tetapi sekarang berperang dengan alat canggih yaitu dengan roket,
tank, dan nuklir dengan sesuai perkembangan teknologi yang ada.
2. Penafsiran
ayat ke dua bahwa dengan adanya fasilitas pendidikan yang baik dan benar akan sangat membantu sekali
terhadap perkembangan potensi-potensi yang ada pada peserta didik
[2] Soetopo
Hendyt dan Wasty Soemanto, Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Usaha Nasional,
1988), hal. 52
[3] Tafsir Al-misbah, M.quraish Shihab
hal 111 volume 14
[4] Daryanto,
Sarana dan Prasarana pendidikan, (Jakarta: Rineka cipta 2002) h.40
[5] Sadiman,
Arief S., dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), Ed. I
[6] Suryo
Subroto, B. Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: Bina Aksara,
1998), Cet. II
[7]
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet. IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar